Saya ke Tebing Keraton sekitar tanggal 20 April lalu, disaat Bandung sedang sering-seringnya diguyur hujan dikala siang hari. Waktu itu saya sedang ada urusan pekerjaan yang mengharuskan saya menginap di Bandung selama 3 hari 2 malam. Beberapa rekan kerja mengajak saya untuk pergi ke Tebing Keraton karena mereka juga penasaran, seperti apa sih tempat yang sedang ramai dibicarakan ini. Maka berangkatlah kami menuju ke daerah Dago Atas memanfaatkan waktu jeda istirahat siang kami dan kebetulan kantor kami yang di cabang Bandung memang berada di daerah Dago.
Dari kantor saya, ke daerah Tebing Keraton membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan kendaraan pribadi. Trek perjalanan selama kesana memang dominan dengan tanjakan, namun masih dapat dilalui dengan 2 lajur mobil. Begitu sampai di pelataran bawah Tebing Keraton, ternyata kami masih harus menanjak lagi menggunakan motor. Nah, disini uniknya. Untuk naik keatas Tebing Keraton, kami diwajibkan untuk menggunakan jasa ojeg yang telah disediakan di daerah sana, karena memang rute perjalanannya sendiri sangat menanjak dan jalanannya seperti medan off-road. Jadilah rombongan kami pada waktu itu ber-5 orang termasuk saya, terpencar dalam iring-iringan rombongan 5 ojeg. Untuk harga sewa ojeg pada saat weekdays awalnya mereka membuka harga di Rp. 35.000,- sekali jalan, berhubung rutenya pulang pergi, berarti akan terkena biaya sekitar Rp. 70.000,- per orang. Saat itu kami mencoba menawar tarif karena kami serombongan, dan akhirnya mau turun ke Rp.50.000,- untuk pulang pergi. Kabarnya, tarif saat weekend bisa lebih mahal lagi.
Sungguh tantangan tersendiri ternyata. Saya pikir bisa tinggal duduk manis saja diboncengi selama perjalanan menanjak. Ternyata, tidaaak saudara-saudari... saya deg-degan sepanjang perjalanan menanjak, karena medan jalanan yang berbatu-batu licin, apalagi kalau sehabis hujan, kebayang deh.. belum lagi beberapa jalanan ukurannya sangat sempit dan kita bisa langsung melihat ke bukit perkebunan dibawah kaki kita ! Seruuu sih, tapi harus hati-hati saat dibonceng karena abang-abangnya bawaannya seperti pembalap off-road, hehehe...
Perjalanan menanjak menggunakan ojeg sepanjang 2,5 km memakan waktu kira-kira 15 menit (tergantung kecepatan si abang ojegnya). Tetapi itu semua terbayarkan dengan pemandangan yang disuguhkan selama menanjak ke Tebing Keraton. Indah sekali pemandangannya, banyak perkebunan, dan pohon-pohon pinus di kanan dan kiri jalan. Puncaknya adalah ketika sampai di tujuan. Dengan modal tiket masuk per orang sebesar Rp. 11.000,- masuklah kami kedalam areal Tebing Keraton. Kami masih harus berjalan lagi kedalam, sebentar kok hanya sekitar 2 menitan, dan begitu sampai di Tebing Keraton, Subhanallah.. memang indah sekali pemandangannyaa...it's worth the miles.. hamparan bukit terpampang luas sepanjang mata memandang, dan kalau kita berani, sebenarnya bisa turun sampai ke tebing bawah, ada tali tambang menjuntai kebawah, tapi kalau urusan safetynya saya kurang paham juga yah..hehehe...
Tentunya banyak orang foto-foto selfie disini, yaiyalaahh pemandangannya baguus banget. Tapi kudu hati-hati melangkah yah disini, sehabis hujan tanahnya licin, dan pagar pengamannya menurut saya masih seadanya. Ada kok pagar pembatasnya, tapi tingginya masih dibawah pinggang orang dewasa. Bagi yang takut akan ketinggian, saya sarankan jangan sampai ke pinggiran tebing deh soalnya benar-benar langsung bisa melihat tebing di bawah kaki kita. Overall perjalanan kami kesini sangat menyenangkan dan pegal-pegal selama dibonceng dengan abang-abang ojeg terbayarkan sudah dengan pemandangan indah yang tersuguhkan di depan kami.
Tips untuk yang mau pergi kesini :
1. Pastikan pakaian dan sepatu yang dikenakan nyaman untuk berjalan diatas tanah yang terkadang becek.
2. Siapkan uang tunai, untuk membayar ojeg dan tiket masuk.
3. Pada saat menuju turun perjalanan pulang dengan ojeg, harus hati-hati dan kuat pegangan di motornya, karena curam dan terjal sekali. Saya sendiri sampai terdorong terus kedepan, maap yak abang ojeg..hehehe...
4. Kayaknya kalau mau wisata kesini membawa anak-anak, gak recommended yah.. ribed dan bahaya untuk naik keatas karena kita terpencar menggunakan ojeg.
areal pelataran parkir bawah, mobil diparkir disini |
perjalanan dilanjutkan dengan ojeg yang siap mengantar ala pembalap off-road, hehe :D |
2,5 km perjalanan menanjak keatas |
tour the off-road begin ! |
pemandangan sepanjang jalan menanjak (fotonya sambil naik ojeg) |
pemandangan diatas tebing keraton |
indah sekali bukan, Subhanallah... |
ada pagar pembatas, tapi tetap hati-hati yah selama berada di pinggir tebing |
see ya on my next post ;)
do not copy and paste photo without my permission