Pernah mendengar tentang istilah Sensory Play? Saya pernah membaca di blog kak Fifi Alvianto, Sensory Play pada intinya adalah sebuah permainan bagi tumbuh kembang anak yang dapat mendukung pertumbuhan keseluruhan panca indera anak. Saya juga sangat setuju mengenai pendapat kak Fifi, bahwa anak-anak terutama balita sebisa mungkin kita jauhkan dari kebiasaan bermain gadget, menonton televisi dan video games lainnya. Mungkin diantara para orang tua merasa kesulitan menjauhkan hal-hal tersebut karena barang-barang itu memang ada disekitar anak setiap hari, terutama televisi dan gadget, tapi ayah bunda setidaknya dapat meminimalkan penggunaannya pada balita. Daripada anak kita duduk diam tapi asyik dengan gadgetnya, lebih baik kita mengajak mereka bermain yang dapat mendukung pertumbuhan kognitif, motorik halus dan motorik kasarnya.
Tujuan Sensory Play :
- Perkembangan motorik halus dan kasar : melalui lilin playdoh, AZA berlatih untuk membuat bentuk-bentuk sesuai imajinasi dia, dalam hal ini membuat kue, melatih gerakan menggulung, mencubit dan sebagainya.
- Bersosialisasi : bermain bersama sepupunya, melatih diskusi dan interaksi dengan orang lain
- Problem Solving : AZA selalu bertanya kepada kakak sepupunya, misalnya, harus menggunakan cetakan lilin yang mana untuk membuat bentuk kue tertentu
- Kretivitas : mendorong kreativitas, role play menjadi ibu-ibuan dan menciptakan skenario bermain berdua dengan kakak sepupunya
- Kognitif : meningkatkan kemampuan dan pemahaman mengenai warna, tekstur, dan bentuk abstrak
see ya on my next post ;)
do not copy and paste photo without permission
No comments:
Post a Comment