blog by anindita: Sensory Play : AZA With Playdoh

Saturday, 23 May 2015

Sensory Play : AZA With Playdoh

Berbicara mengenai mainan kesukaan AZA, dia memang sangat senang dengan permainan role play, dalam artian bermain pura-pura. Apalagi kalau ada kakak sepupunya sedang menginap di rumah, wah bisa bermacam-macam permainan yang mereka lakukan. Dari mulai masak-masakan, yang satu menjadi yang memasak, yang satu lagi menjadi yang membeli, terkadang mereka juga bermain pura-pura menjadi Princess Anna dan Elsa tokoh kartun Frozen dari Disney. Dari sekian banyak permainan yang sering dimainkan memang adalah Playdoh. AZA paling suka mainan yang satu ini, mainan lilin yang aman bagi anak-anak ini memang sangat bagus terutama dalam mendorong kreativitas anak.

Pernah mendengar tentang istilah Sensory Play? Saya pernah membaca di blog kak Fifi Alvianto, Sensory Play pada intinya adalah sebuah permainan bagi tumbuh kembang anak yang dapat mendukung pertumbuhan keseluruhan panca indera anak. Saya juga sangat setuju mengenai pendapat kak Fifi, bahwa anak-anak terutama balita sebisa mungkin kita jauhkan dari kebiasaan bermain gadget, menonton televisi dan video games lainnya. Mungkin diantara para orang tua merasa kesulitan menjauhkan hal-hal tersebut karena barang-barang itu memang ada disekitar anak setiap hari, terutama televisi dan gadget, tapi ayah bunda setidaknya dapat meminimalkan penggunaannya pada balita. Daripada anak kita duduk diam tapi asyik dengan gadgetnya, lebih baik kita mengajak mereka bermain yang dapat mendukung pertumbuhan kognitif, motorik halus dan motorik kasarnya.










 Tujuan Sensory Play :
  • Perkembangan motorik halus dan kasar : melalui lilin playdoh, AZA berlatih untuk membuat bentuk-bentuk sesuai imajinasi dia, dalam hal ini membuat kue, melatih gerakan menggulung, mencubit dan sebagainya.
  • Bersosialisasi : bermain bersama sepupunya, melatih diskusi dan interaksi dengan orang lain
  • Problem Solving : AZA selalu bertanya kepada kakak sepupunya, misalnya, harus menggunakan cetakan lilin yang mana untuk membuat bentuk kue tertentu
  • Kretivitas : mendorong kreativitas, role play menjadi ibu-ibuan dan menciptakan skenario bermain berdua dengan kakak sepupunya
  • Kognitif : meningkatkan kemampuan dan pemahaman mengenai warna, tekstur, dan bentuk abstrak
Ternyata masih banyak sekali yah manfaat yang didapat dari permainan ini. Tanpa sadar sebenarnya mungkin anak kita dirumah sudah sangat sering bermain seperti ini, hanya kita para orangtua yang harus lebih aware bahwa ternyata permainan seperti ini mampu meningkatkan perkembangan kognitif dan motorik anak. Harus lebih sering-sering yah berarti untuk mengajak anak bermain seperti ini dibandingkan hanya bermain melalui gadget.


see ya on my next post ;)
do not copy and paste photo without permission

No comments:

Post a Comment