blog by anindita: Layar Sentuh dalam Arti yang Sebenarnya di Ramai Sepi Bersama

Wednesday, 13 May 2020

Layar Sentuh dalam Arti yang Sebenarnya di Ramai Sepi Bersama

Tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa tahun 2020 membawa begitu banyak perubahan tak terduga dalam kehidupan semua orang saat ini di seluruh dunia. Ya, tentu saja tak lain karena pandemi Covid-19 yang mungkin saat teman-teman membaca tulisan saya ini, semua kanal media sudah banyak memberitakan tentang virus mematikan yang satu ini, dan bagaimana dampaknya yang sangat signifikan terhadap kehidupan. Salah satunya yang paling berdampak adalah terhadap perubahan pola interaksi sosial, demi terwujudnya penurunan kurva penyebaran virus, kita “dipaksa” oleh keadaan untuk saling menjaga jarak sosial, PSBB, social distancing, atau apapun itu sebutannya diluar sana, yang jelas kondisi ini tidaklah mudah. Ramai Sepi Bersama, tak begitu terasa meski rindu dengan keluarga begitu kuat namun Silaturahmi Setiap Hari masih bisa dilakukan via online.

The New Normal

Sepertinya kata karantina, sudah bukan hal yang asing lagi bagi kita saat ini, tak terasa bahkan kami sekeluarga telah menjalani 52 hari masa karantina mandiri di rumah. Wow! Tidak terasa sudah selama itu ya ternyata. Kalau saya ingat-ingat lagi di minggu pertama masa karantina sungguhlah tidak mudah. Diperlukan proses adaptasi yang cukup panjang bagi kami, sebagai keluarga untuk bisa menerima kondisi ini sebagai “the new normal”. Perasaan cemas kerap datang silih berganti, dan jika tidak dikelola dengan baik, biasanya bisa menimbulkan stress, ujung-ujungnya menjadi uring-uringan di rumah dan menjadi super kontra produktif.

Kata orang-orang bijak diluar sana, “it’s okay not to be okay”. Gak apa-apa kok kalau saat ini kita merasa sedang tidak baik-baik saja dengan kondisi pandemic yang mempengaruhi kestabilan emosi kita. Self-acceptance itu perlu dilakukan, sebagai tahap awal untuk menerima kondisi emosi kita saat ini dan mengolah kenyataan dengan persepsi yang baru. Kalau sudah begini saya biasanya buru-buru deh mencari dukungan ke support system, yaitu tentu saja curhat dengan keluarga atau sahabat-sahabat terdekat.


Untuk urusan curhat, gak ada yang lebih mengenal saya sebaik kakak perempuan satu-satunya yang saat ini tinggal di Singapura sudah hampir 10 tahun lamanya. Di momen bulan Ramadhan kali ini sungguh beraaaat sekali rasanya mengetahui bahwa Idul Fitri kali ini kami tidak dapat silaturahmi bersama seperti tradisi tahunan yang biasa kami lakukan dengan berkumpul di rumah orang tua kami. Belum apa-apa rasanya sudah ingin menangis membayangkan momen Idul Fitri tahun ini.

Menyentuh Lewat Layar

Pada awal bulan April ini, keponakan saya dari kakak perempuan di Singapura mengirimkan foto dirinya di depan kue ulang tahunnya. Langsung saja kami janjian untuk melakukan video call, tentu saja karena anak perempuan saya sangat dekat dengan sepupu satu-satunya itu. Lucu rasanya melihat mereka berceloteh riang, saling mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan doa yang terbaik bagi satu sama lain dari rumah masing-masing, terpisah antar negara. Sungguh gemas melihat mereka berdua asyik bercengkrama melalui video call tersebut seolah tanpa ada rasa beban apapun, dan seketika semua kegalauan akibat tak dapat berjumpa dengan kakak di bulan Ramadhan dapat sedikit terobati.




Maka tanpa terasa, rutinitas menelpon dan atau video call dengan kakak pun menjadi hal yang rutin saya lakukan, dimana mungkin dulunya kami terlalu tenggelam dalam kesibukan keseharian masing-masing. Masa pandemic ini telah mengajarkan saya pribadi arti penting menjaga hubungan personal terutama dengan orang-orang yang kita sayangi. It's time to reconnect with each other as a family. Jujur saja, dulu mungkin teleponan dengan kakak bisa dihitung dengan jari, bahkan mungkin kalau sedang ingin curhat saja dengannya. Tapi sekarang, kami menjadi lebih menghargai arti kebersamaan sebagai keluarga, lebih menghargai waktu yang diluangkan untuk bertemu meskipun hanya dapat menyentuh melalui layar telepon masing-masing. 

Momen Hari Raya tahun ini jelas akan berbeda, bukan hanya karena kami tidak bisa berkumpul langsung di Jakarta, tapi lebih dari itu. Kami menemukan kembali makna silaturahmi yang sesungguhnya, yaitu melalui perhatian tulus dan doa yang selalu dipanjatkan untuk keselamatan dan kesehatan masing-masing keluarga, dan tetap menguatkan satu sama lain sambil berharap masih diberikan usia dan kesempatan hingga tiba saatnya kami dapat berjumpa bersama di Jakarta. Untuk sementara waktu ini, cukup bahagia dapat berjumpa meski hanya dalam bentuk layar sentuh. So, kalian sudah kirim foto dan kabar apa hari ini untuk keluarga tersayang masing-masing?


Dukung Silaturahmi Setiap Hari

Tetap terhubung dengan orang-orang terdekat merupakan kunci utama untuk dapat survive dari rasa cemas atau bahkan depresi menghadapi situasi pandemic seperti sekarang ini. Untungnya, IM3 Ooredoo mendukung kita untuk senantiasa dapat mewujudkan #SilaturahmiSetiapHari dengan orang-orang terdekat dalam kehidupan kita. Saya pribadi, sebagai salah satu pelanggan IM3 Ooredoo sudah sejak tahun 2010, sangat terbantukan akhir-akhir ini karena harus menjalani work from home, homeschooling hingga quality time dengan keluarga di luar negeri melalui hadirnya paket Freedom Kuota Harian.
Freedom Kuota Harian
Dengan paket Freedom Kuota Harian, kita bisa mendapatkan fasilitas internetan 24 jam (di semua jaringan) dengan benefit kuota utama 1 GB per hari dan dilengkapi dengan fitur pulsa save, internetan nyaman dan pulsa tetap aman meski kuota utama telah habis digunakan. Ohya, jangan kuatir, paket ini tentunya hadir dengan harga terjangkau dan bahkan IM3 Ooredoo akan mendonasikan Rp. 2000,- untuk membantu penanggulangan Covid-19 dari setiap pembelian paket Freedom Kuota Harian. Jadi, tunggu apalagi, yuk segera aktifkan paket melalui *123# atau melalui Aplikasi myIM3, psst gak kerasa kita sekalian berdonasi juga kan. Perpanjangan paket otomatis berlaku selama pulsa mencukupi.

Kalau saya pribadi sih sudah mengaktifkan paket ini, sangat terbantu dengan 1GB untuk kelancaran work from home dan juga bisa digunakan untuk browsing video favorit di youtube. Ohya, saya sudah nonton youtube video hasil karya kolaboratif dari IM3 Ooredoo dengan 4 musisi Indonesia: Baskara Putra (Hindia), Kunto Aji, Yura Yunita dan juga Sal Priadi. Menghadirkan lagu “Ramai Sepi Bersama” sebagai penyemangat sekaligus mengingatkan kita semua bahwa apapun yang terjadi, tidak ada yang lebih penting dari silaturahmi.



See ya on my next post !
Do not copy and paste photo without permission

No comments:

Post a Comment